Senin, 21 Mei 2018

Trik Memajang Foto agar Rumah Tampil Keren


Sebagai saksi bisu, foto yang menceritakan peristiwa penting dan berkesan yang kita alami, dapat dijadikan elemen dekorasi interior sekaligus 'menghangatkan’ rumah .
 
Foto-foto tersebut juga dapat memberi semangat untuk memulai hari, teman pada saat kesepian, dan topik hangat untuk saling berbagi cerita saat anggota keluarga berkumpul.
Dalam memajang foto, biasanya kita mengandalkan keindahan variasi dan warna-warni bingkai. Padahal, cara memajang foto tidak hanya digantung di dinding dalam sebuah bingkai.
Ada berbagai cara kreatif dan unik agar foto itu juga menjadi bagian dekorasi interior rumah.
Peletakan foto dan susunannya dapat diatur sedemikian rupa sehingga menampilkan kreatifitas yang indah, unik, dan bahkan dapat membuat sebuah ruang ‘bercerita’.
Nah, mari kita intip cara kreatif memajang foto sebagai dekorasi interior rumah, persembahan Kompas.com dan Arsitag.
1. Letakkan bingkai foto di rak dinding
RD residence di Singapura  HelloEmbryo.
HelloEmbryo merancang 5 rak pajang identik sepanjang 1,5 meter, menghiasi dinding ruang makan di Simprug Residence.
Rak pajang berwarna coklat tua doff dengan railing besi ∅6 milimeter tersusun rapi, menjadi tempat perletakan foto, buku, ornamen, dan pot bunga.
Cara kreatif yang sederhana ini telah membuat ruang makan terkesan lebih dinamis, namun penuh kehangatan.
HelloEmbryo memajang foto sebagai dekorasi interior dinding RD residence. Hanya bermodalkan beberapa lembar papan dengan modul kelipatan 20 sentimeter yang ditahan bracket siku 10 sentimeter, dalam kesederhanaannya, dinding RD residence tampil elegan.
Lubang-lubang tiap 20 sentimeter yang dibuat pada dinding triplek memberi peluang untuk mengubah peletakan rak sambil tetap terpolakan dengan baik, kedinamisan yang terkendali dan seimbang.
Untuk menambah efek pencahayaan, lampu sorot di langit-langit dipasang pada railing memanjang yang dapat digeser sesuai kebutuhan.
2. Letakkan foto di sela-sela dinding
 S+I House di Jakarta karya DP+HS Architects tahun 2015.
Foto keluarga S+I House diletakkan di atas rak yang dibuat di antara dinding selasar. DP+HS Architects juga menyediakan ‘coakan’ di dalam dinding untuk meletakkan foto-foto yang bersanding apik dengan tanaman interior.
Coakan ini juga memberikan kesan lega dan pandangan yang lebih luas dari selasar ke arah ruang open-plan di sebelahnya.
Bentuk bingkai yang polos dengan warna hitam putih menjadi tempat foto yang sengaja dicetak hitam-putih untuk menampilkan kesan kenangan mendalam yang selalu melekat dalam hati.
3. Pasang foto di lorong atau selasar
Pangkalan Jati House di Jakarta karya RAW Architecture tahun 2011.
 
Kekosongan dinding selasar Pangkalan Jati House diisi dengan foto-foto anggota keluarga mereka.
Namun, foto-foto ini bukan sekadar agar dinding ‘tidak polos’, tetapi sebagai perlambang keluarga yang tinggal di rumah ini , dan berjalan bersama di selasar ini.
Ukuran bingkai foto ayah yang lebih besar mempertegas rasa hormat mereka kepada ayah sebagai kepala keluarga.
4. Pajang foto atau lukisan seperti di galeri seni 
JS House di Tulodong, Jakarta karya Antony Liu + Ferry Ridwan / Studio TonTon tahun 2015.
 
Walau hanya ada 2 lukisan yang menghias ruang ini, keduanya telah membuktikan pemilik JS House memiliki cita rasa tinggi dalam kesederhanaan minimalis yang dinamis.
Keberadaan kedua lukisan ini membuat ruang seperti sebuah galeri seni mungil.
5. Meja kerja bisa menjadi rak pajang
Na Residence di Solo karya Alvin Tjitrowirjo, AlvinT Studio tahun 2015.
Alvin Tjitrowirjo merancang rak pajang putih panjang di bawah TV sebagai rak multifungsi. Rak ini dimanfaatkan untuk memajang foto dan berfungsi juga sebagai meja kerja.
Warna putih bersih glossy semakin cemerlang dan memberi kesan terang dengan latar belakang dinding kayu coklat doff.
Keduanya berpadu serasi dan menampilkan kesan alami yang ‘hangat’ pada interior ruang open-plan Na Residence.

Selengkapnya :  http://blog.citragran.com/content-1358-trik-memajang-foto-agar-rumah-tampil-keren.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar