Jumat, 30 September 2016

Atap Bangunan ini Kaya Serapan Air Hujan



Atap bangunan dengan sebuah taman sudah biasa. Namun bagaimana dengan atap yang dapat menampung air hujan di sepanjang tahun? Ya, bangunan tersebut hanya berada di New York yang bernama Javits Center.

Bangunan tersebut dinilai sangat ramah lingkungan karena memiliki dampak yang sangat baik untuk lingkungan. Bayangkan saja, jika musim penghujan tiba, sekitar 6,8 juta galon dapat tertampung pada bagian bangunan tersebut. Sehingga, di saat musim lainnya tiba, mereka dapat menggunakan kembali air tersebut sebagai sumber air lainnya.




Bagaimana tidak, bangunan tersebut memiliki luas yang sangat besar sehingga dapat menyuplai air tersebut ke bangunan lainnya di beberapa blok terdekat. Sangat inspiratif bukan?

Rumah Sederhana: Mudah Dibangun & Hemat Bahan Baku


Sebuah rumah yang terbuat dari kayu, besi, dan kaca ini dinilai sangat sederhana. Pasalnya, rumah tersebut sangat sederhana dan sangat mudah dibangun dalam beberapa hari saja. Sang arsitek, Jane Ostermann-Petersen ingin mengubah persepsi orang-orang, terhadap rumah yang dinilai membutuhkan biaya yang sangat mahal dan memakan waktu yang cukup lama.

Rumah tersebut awalnya terinspirasi dari sebuah rumah pantai yang terletak di pantai bagian Belanda. Dengan berbagai bahan yang sangat sederhana, tentu saja rumah tersebut tidak membutuhkan waktu serta biaya yang sangat banyak.




Pada bagian dalam rumah terdapat beberapa bagian ruangan yang sangat lengkap. Beberapa diantaranya seperti kamar mandi, kamar tidur, dapur, tempat bersantai dan sebagainya. Namun, sayangnya rumah tersebut hanya dapat dihuni oleh dua orang saja. 

Alasan Penting Membangun Sebuah Taman di Halaman Rumah


Untuk mendapatkan suasana rumah yang lebih nyaman, asri, dan hijau tentu kita membutuhkan beberapa tumbuhan serta pepohonan yang ditanam di sekitar lingkungan rumah kita. Namun, menanam  saja tidak cukup sahabat. Perawatan tanaman, mulai dari menyiram hingga memberikan pupuk tanaman merupakan salah satu faktor yang sangat penting, agar berbagai tanaman tanaman tersebut tahan lama sehingga taman pun tampak lebih sehat dan hijau.

Bahkan, salah satu perusahaan ternama yang bergerak dalam bidang taman dan tanaman asal Amerika Serikat, menyatakan bahwa dengan membangun serta merawat berbagai tanaman di dalam rumah akan menciptakan ekosistem yang sangat dinamis sehingga lingkungan pun akan merasakan dampak yang lebih positif akibat kebaikan dari berbagai tanaman tersebut.

Selain dapat berfungsi sebagai sumber lingkungan yang hijau, taman pun dapat berfungsi sebagai sebuah tempat untuk memenuhi kebutuhan pangan kita. Contoh sederhananya seperti menanam berbagai pepohonan yang bermanfaat, seperti pohon buah, umbi-umbian, serta sayuran. Dengan menanam berbagai tanaman tersebut, tentunya kita tidak harus khawatir dengan ketersediaan pangan serta harga pasar yang selalu meningkat di setiap tahunnya.




Dengan memiliki berbagai fungsi tersebut, tentu saja taman merupakan aspek yang sangat penting di sekitar lingkungan kita agar ekosistem lingkungan pun terjaga sehinga kehidupan pun akan lebih sehat dan bahagia.

3 Tanaman yang Dapat Mengurangi Stress di Dalam Rumah



Tahukah Anda bahwa lingkungan dapat memengaruhi berbagai aktivitas di setiap harinya? Pikiran pun pasti akan lebih tenang dan nyaman ketika berada di sebuah lingkungan yang lebih bersih bukan? Begitu juga sebaliknya, dengan lingkungan yang kotor tentu dapat meningkatkan rasa tidak nyaman sehingga pikiran pun terganggu dan akibatnya adalah stres.

Salah satu faktor yang dapat menenangkan pikiran kita adalah sebuah lingkungan yang nyaman, lengkap dengan udara yang segar di sekitarnya. Begitu juga ketika di rumah. Dengan kualitas udara yang baik, tentu dapat mengurangi tingkat stres seseorang.

Untuk mendapatkan kualitas udara yang baik di dalam rumah, tentu dibutuhkan berbagai tanaman yang dapat menghasilkan udara yang baik juga. Seperti apa tanaman tersebut? Berikut adalah 3 tanaman terbaik yang dapat mengurangi tingkat stres Anda di dalam rumah:

  • Lidah Buaya – Ternyata, kandungan aloe vera berada di dalam tanaman Lidah Buaya tidak hanya dapat menyebuhkan berbagai luka pada kulit saja, tetapi dapat menyerap berbagai udara kotor di dalam rumah. Hal tersebut sudah dibuktikan ketika tim NASA melakukan ekspedisi ke luar angkasa, yang menjadi sumber utama untuk menyerap berbagai racun yang berada di dalam awak pesawat;
  • Tanaman Karet - Pohon karet memiliki manfaat yang sangat baik untuk membersihkan udara. Bahkan, pohon karet adalah salah satu tanaman yang mudah untuk ditanam di mana saja karena sifatnya yang dapat berkembang bahkan di tempat yang remang dan beriklim dingin. Tanaman yang mudah untuk dirawat ini dapat secara cepat menyerap berbagai macam racun dan udara kotor di dalam rumah sehingga sangat disarankan Anda memiliki tanaman ini; dan,

  • Bunga Lily – Selain bentuknya yang indah dan cantik, faktanya Bunga Lily dapat menyerap berbagai macam racun serta udara kotor di dalam rumah. Sehingga, bagi Anda yang menginginkan keindahan serta udara yang maksimal, Anda dapat menyimpan tanaman ini di tiap sudut ruangan Anda.

Kamis, 29 September 2016

Rumah Adaptasi Dengan Lingkungan Sekitar



Proses mendesain dan membangun sebuah rumah yang diadaptasi dari lingkungan sekitar selalu menjadi tantangan tersendiri bagi siapapun yang akan merealisasikannya.Salah satunya seperti Rumah Casa Chontay,  yang merupakan sebuah projek yang cukup rumit dalam proses pembangunannya
.
Hunian ini terletak di Wilayah Antioquia di Peru. Rumah ini berdiri pada lahan seluas 5.800 meter kubik. Namun luas bangunan tersebut hanya  seluas 135 meter persegi. Lokasi rumah tersebut berada di ketinggian 70 meter dari  wilayah sungai sehingga menawarkan pemandangan yang sangat mengagumkan lengkap dengan berbagai pegunungan, lembah dan tanaman-tanaman yang mengelilingi lokasi tersebut.




Dua bangunan tersebut terharmonisasi dengan lingkungan sehingga bangunan tersebut tampak menyatu dengan alam sekitarnya. Lokasinya yang dikelilingi oleh bebatuan, kayu, liat, dan tanaman liar menginspirasi sang arsitek untuk menggunakan semua sumber bahan alami yang tersedia, seperti batu, bata, kayuputih dan tebu. Sebagai tambahan, teknik yang diguanakan dalam membangun hunia tersebut menggunakan teknik tradisional.

Satu Kamar di Dalam Rumah ini Dapat Menampung 10 Orang


Sebuah guesthouse yang terletak di wilayah pesisir Swedia ini memiliki berbagai keunikan yang secara fungsional dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Pasalnya, rumah yang dkelilingi oleh hutan tersebut hanya memiliki dua buah kamar, namun kamar tersebut dapat menampung hingga 10 orang.

Sang arsitek, menyatakan bahwa untuk menghemat serta menjaga lingkungan sekitar, dirinya secara sengaja membangun dua buah kamar, yang memiliki berbagai macam fungsi secara sekaligus. Selain itu, sang pemilik rumah pun meminta agar ruangan yang tersisa berfungsi sebagai tempat hiburan dan rekreasi bagi keluarganya.




Rumah yang telah berdiri dari abad ke 19 tersebut awalnya merupakan sebuah rumah tradisional yang sangat kental dengan budaya Finlandia. Pondasi serta tembok pada bangunan tersebut beberapa diantaranya masih menggunakan bebatuan pada masanya sehingga unsur klasik dan modern pun dapat terlihat di setiap sudut guesthouse tersebut.

Rumah Hijau asal Meksiko ini Hampir Seluruhnya Dilapisi Kaca


Sebuah perusahaan arsitek asal Meksiko EDAA, diberi tugas khusus untuk membangun sebuah rumah yang berdesain modern dari kliennya, yang menginginkan sebuah hunian yang simpel, nyaman, dan cocok sesuai keinginan keluarganya.

Dengan iklim serta lingkungan yang sangat hangat dan hijau, sang arsitek pun mendapatkan berbagai inspirasi menarik serta menantang dari berbagai permintaan yang diminta oleh kliennya tersebut. Bangunan tersebut tepat berada di bawah kaki pegunungan Tepozteco. Alhasil, bebatuan tua yang berumur ratusa tahun pun sangat banyak ditemui di sekitar wilayah tersebut sehingga sang arsitek pun memanfaatkan berbagai bebatuan tersebut menjadi bagian dari rumah yang unik.

Untuk proses pembangunan pun sang arsitek menyatakan cukup sulit. Terbatasnya bahan bangunan yang tersedia serta membangun desain modern namun dapat menyesuaikan dengan keseimbangan alam tentu bukanlah hal yang sangat mudah.




Berbagai rintangan tersebut alhasil memberikan solusi yang pas dan tepat bagi pemilik hunian yang menarik tersebut. Kini, rumah tersebut nampak sangat nyaman, lengkap dikelilingi dengan berbagai hutan yang lebat, serta pemandangan pegunungan yang sangat indah. 

Renovasi “Hijau” Sekolah Akibat Gempa Nepal



Bangunan sekolah yang runtuh akibat gempa besar yang terjadi di Nepal pada beberapa minggu yang lalu telah menyentuh para siswa India untuk membagun kembali sekolah tersebut. Uniknya, renovasi yang dilakukan oleh para siswa India tersebut menggunakan bahan baku lokal yang tersedia di wilayah tersebut.

Sebut saja bambu, ranting, dan berbagai pepohonan yang tersedia di wilayah tersebut dibuat sedemikian sehingga dapat membentuk serta membangun kembali layakya sebuah bangunan kokoh pada umumnya.




Projek yang diberi nama Mero Ghar tersebut merupakan sebuah bentuk kampanye kepedulian NGO Rescue Gorkha yang terletak di Kota Kathmandu. Dalam 6 Minggu, sumbangan serta pembangunan pun berhasil dilaksanakan sehingga warga sekitar dapat melanjutkan kembali aktivitas pembelajarannya. Sangat inspiratif bukan?

Rumah Tua ini Disulap Menjadi Rumah Modern & Ramah Lingkungan



Salah satu yang menarik dari sebuah renovasi yang dilakukan oleh arsitek Hedderman dalam membangun ulang rumah yang berusia lebih dari 80 tahun ini adalah bentuknya yang sangat simpel, namun memiliki nilai fungsi yang sangat baik untuk lingkungan.

Sang arsitek dengan sengaja menyulap rumah yang sudah pernah melewati fase perang dunia ini dengan menggunakan tembok berbahan kaca agar pencahayaan sinar matahari dapat maksimal ke dalam rumah.




Alhasil, rumah tersebut memiliki keunggulan dalam sumber cahaya beserta dapat berfungsi kembali layaknya rumah baru. Sang arsitek dengan sengaja menggunakan pendekatan minimalis agar pemilik rumah dapat menikmati alam terbuka di sekitar lingkungan tersebut sehingga rumah tersebut dinilai hijau dan ramah lingkungan.

Berawal Dari Eksperimen, Alhasil Rumah ini Memiliki Sejuta Keindahan Alam



Sebuah rumah yang berukuran kecil yang terletak di Austria, memiliki keuntungan yang tidak ternilai. Pasalnya, rumah tersebut awalnya hanya sebuah eksperimen kecil dari sebuah studi yang dilakukan oleh mahasiswa Slovenia untuk menggunakan bahan serta material baru untuk membangun rumah.

Alhasil, rumah tersebut berhasil dibangun lengkap dengan sejuta keindahan alam pegunungan Alpen. Untuk memaksimalkan fungsi rumah, para mahasiswa tersebut dengan sengaja membuat sebuah teras yang menghadap langsung ke pegunungan, serta yakuzi yang sangat nyaman untuk para penghuninya.




Mungkin inilah sebuah berkah bagi para peneliti tersebut sebagai buah hasil dari bentuk gigihnya terhadap penelitiannya yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Sungguh sangat menarik dan indah bukan?

Rabu, 28 September 2016

Tidak Memiliki Tempat Tinggal, Pasangan ini Menikmati Hidupnya di Mobil Karavan



Tanpa harus membayar biaya sewa bangunan dan sebagainya, pasangan muda asal Amerika Serikat, Brooke dan Jason hingga saat ini memiliki tempat tinggal bersama di sebuah mobil Toyota Camper milik mereka berdua.

Awalnya, mobil tersebut mereka beli hanya sekadar untuk berjalan-jalan di beberapa kota terdekat. Karena terlalu asyik mengendarai kendaraan tersebut, alhasil keduanya memutuskan untuk tinggal di dalam mobil ke mana pun dan di mana pun mereka berada.




Di dalam mobilnya tersebut, terdapat sebuah kasur besar yang dapat berubah fungsi menjadi sebuah sofa. Di bagian samping sofa, terdapat sebuah lemari yang terbuat dari bambu sehingga memiliki beban yang sangat ringan. Selain itu, pada bagian belakang terdapat sebuah kamar mandi kecil lengkap dengan berbagai aksesoris keperluan sehari-hari. Bagaimana? Anda tertarik seperti mereka?

Dua Buah Garasi ini Disulap Menjadi Hunian Menarik & Nyaman



Awalnya, dua buah garasi ini diabaikan oleh sang pemiliknya karena usaha toko bunganya yang sudah bangkrut di tahun 2001. Bangunan tersebut hanya menyisakan 3 buah pohon di depannya, beserta berbagai memori sang pemilik bangunan.

Namun, tidak disangka sang pemilik rumah pun melihat adanya kesempatan yang dapat menguntungkan. Alih-alih ingin memanfaatkan kembali fungsi bangunan, alhasil pemilik rumah pun menyulap dua garasi tersebut menjadi sebuah rumah yang sangat menarik, modern, dan nyaman untuk dihuni.




Dengan sentuhan tangan tim arsitek Roundabout Studio, rumah tersebut direnovasi ulang dengan menambah bagian dua lantai secara vertikal sehingga rumah pun tampak lebih besar dan leluasa. Tim arsitek secara sengaja memasang beberapa kaca besar, yang memiliki fungsi utama sebagai sumber pencayahaan alami dari matahari. Sang pemilik bangunan pun, kini dapat menikmati sensasi yang berbeda dari dua buah garasi yang telah beralihfungsi tersebut. Sangat menarik bukan?

Berlapiskan Kaca, Rumah ini Memiliki Pencahayaan Yang Sempurna



Rumah yang berusia 150 tahun asal Brooklyn, Amerika Serikat ini memiliki berbagai lapisan kaca pada bagian ruang tengah dan halaman sehingga mendapatkan pencahayaan matahari yang sempurna dan maksimal.

Pasangan muda yang memiliki rumah tersebut awalnya sangat frustasi dengan keadaan rumah sebelum melakukan renovasi. Bayangkan saja, rumah tersebut berusia lebih dari satu setengah abad dengan kondisi atap yang rapuh dan dinding yang serba retak. Namun, dengan kemampuan sang arsitek ternama asal New York, rumah tersebut berubah menjadi sebuah hunian yang nyaman bagaikan istana modern.




Dengan melakukan pembaharuan di setiap lapisan dindingnya, rumah tersebut menjadi kokoh dan kuat dibandingkan dengan sebelumnya. Selain itu, agar rumah tersebut hemat energi, pemilik rumah dengan sengaja meminta agar tim arsitek menambahkan lapisan kaca pada bagian atap agar tidak memerlukan lampu yang cukup banyak sehingga rumah pun tetap terang dengan cahaya matahari. Keputusan yang sangat bijak bukan?

Bermodalkan Kerat Wine Bekas, Dekorasi Kafe ini Menjadi Suguhan Menarik Para Pengunjungnya



Sebuah kafe yang terletak di Kota Zaporizhia, Ukraina memilik nilai keunikan tersendiri dibandingkan dengan kafe-kafe lainnya. Pasalnya, kafe tersebut memiliki dekorasi yang sangat unik yakni dengan menggunakan kerta wine bekas sehingga menjadi nilai seni di setiap sudut ruangan kafe tersebut.



Sang arsitek dengan sengaja menggunakan kerat wine bekas tersebut agar memiliki nilai fungsi yang baik sehingga dinilai bangunan tersebut ramah lingkungan terhadap sekitarnya. Selain itu, menariknya lagi di setiap sudut kafe tersebut diletakkan beberapa tanaman kecil agar para pengunjung nyaman dan tetap sejuk sembari ngopi di setiap harinya.




Dengan kombinasi pendekatan industrial dan minimalis, tentu saja kafe tersebut memiliki perbedaan yang menonjol dibandingkan dengan kafe pada umumnya. Alhasil, para pengunjung pun tidak hanya menikmati secangkir kopi saja, tetapi dapat menikmati sentuhan seni dari berbagai kerat wine bekas tersebut. Sangat unik bukan?

Rabu, 14 September 2016

Terbuat Dari Beton, Rumah asal Brazil ini Ramah Lingkungan


Bagaimana bisa sebuah bangunan yang terbuat dari beton berdampak baik terhadap lingkungan? Jangan salah, sebuah rumah yang terletak di Sao Paulo, Brazil ini tentunya tetap ramah pada lingkungan sekitar.



Pasalnya, rumah tersebut tetap mempertahankan ekosistem di sekitar wilayah perumahan tersebut sehingga dinilai tidak mengganggu sedikitpun keseimbangan alamnya. Selain itu, pasangan yang memiliki rumah tersebut meminta agar huniannya tersebut semi terbuka dengan lingkungan sekitar. Alhasil, rumah tersebut dapat beradaptasi dengan baik dengan kekayaan alam di sekitar pekarangan perumahan tersebut.




Dapat beradaptasi dengan lingkungan merupakan kunci utama sang arsitek dalam membangun rumah tersebut. Sehingga, dengan dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan, berbagai energi positif pun dapat kita dapatkan secara otomatis sehingga kebaikan alam pun akan mendukung berbagai aktivitas kita di dalam rumah. Sangat inspiratif bukan? 

Bangunan Pabrik Disulap Menjadi Hunian Nyaman & Hijau


Terletak di sekitar wilayah Kota Barcelona, rumah yang didesain ulang oleh Lluis dan Marc tersebut telah menghasilkan mahakarya klasik dan modern sebuah pabrik yang disulap menjadi hunian yang nyaman.



Bangunan pabrik yang berdiri sejak 1930 tersebut, kini telah beralihfungsi menjadi sebuah hunian modern layaknya sebuah tempat tinggal yang layak. Dengan mempertahankan nilai sejarahnya, sang arsitek hanya memoles sedikit bagian rumah agar bangunan tersebut lebih kokoh dan kuat.




Dikabarkan, pabrik tersebut merupakan bekas sebuah pengolahan susu lokal setempat yang cukup berjaya di masa lampau. Demi mengulang keyajaan yang serupa, pemilik rumah membiarkan bangunan tersebut tampak utuh seperti pabrik agar para penduduk sekitar dapat mengingat serta mempertahankan nilai sejarah pada bangunan tersebut.

Ramah Lingkungan, Warga Lokal Terinspirasi Rumah Hijau di Tengah Hutan


Jika dilihat secara seksama, rumah tersebut serupa seperti rumah biasa pada umumnya. Namun siapa sangka, rumah tersebut faktanya adalah green cottage, yang terbuat dari bahan ramah lingkungan tanpa merusak sedikit pun keadaan lingkungan di sekitar hutan tersebut.

Rumah tersebut dihuni oleh sepasang keluarga bahagia yang bernama Crie dan Simpson. Rumah tersebut didirikan atas izin komunitas warga setempat, yang sangat melindungi serta menghormati lahan hutan yang berlokasi di Maine, wilayah Timur Amerika Serikat.

Untuk mendirikan rumah tersebut, sang pemilik rumah harus siap diberi pengawasan oleh penduduk setempat, agar terbukti tidak merusak lingkungan sekitar hutan. Alhasil, komunitas setempat terkesima dengan green cottage tersebut, dan menjadi sebuah rumah contoh bagi penduduk setempat.


Awalnya, lahan seluas setengah mil tersebut dimiliki oleh seorang mantan Jurnalis serta Profesor asal Columbia University, yang bernama Bruce Porter. Dirinya mengakui tidak pernah terpikirkan untuk membangun rumah ramah lingkungan tersebut. Kini, keluarga Crie dan Simpson dapat menikmati dengan tenang suasana pegunungan dan lingkungan sekitar, tanpa khawatir tekanan dari warga setempat.

Keren, Rumah ini Dapat Beradaptasi dengan Lokasi & Pemiliknya


Sekilas tampak tidak seperti rumah, nyatanya rumah yang bernama  Casa Invisible tersebut dapat beradapatasi sesuai dengan lokasi maupun pemiliknya. Rumah yang dikembangkan sejak tahun 2013 tersebut didesain serta dibangun oleh Delugan Meissl Associated Archtiects.

Rumah yang sangat mudah dibongkar serta dibangun kembali tersebut terbuat dari beberapa kayu yang telah difabrikasikan sehingga menghasilkan kualitas yang kokoh, namun ringan. Dampaknya, rumah tersebut secara mudah dapat dipindahkan ke berbagai lokasi lainnya.


Selain itu, rumah tersebut dapat dibentuk sesuai dengan keinginan pemiliknya tanpa merusak ataupun mengubah tanah yang dipilihnya. Rumah tersebut sangat hemat energi karena dapat menyerap tenaga panas matahari di siang hari sehingga kebutuhan listrik dapat terpenuhi. Sangat menarik bukan?

Selasa, 13 September 2016

Dekat dengan Tepi Pantai, Rumah ini Memanfaatkan Panas Matahari


Sebuah rumah yang terletak di bagian wilayah San Fransisco menjadi sebuah rumah spektakuler. Pasalnya, rumah yang terbilang mewah dan sejuk ini memanfaatkan panas mahatari secara maksimal.
Dampaknya, rumah tersebut hanya membayar setengah dari biaya energi yang dibutuhkan kepada perusahaan listrik setempat. Pemanfaatan energi matahari tersebut berdampak juga pada kebutuhan sehari-hari lainnya.




Salah satunya seperti penyediaan ari panas di saat musim dingin tiba. Selain itu, rumah tersebut pn dapat mengendalikan suhu udara secara otomatis bila musing panas ataupun dingin telah tiba. Sang pemilik rumah bahkan secara sengaja membuat pintu terbuka secara langsung menghadap pantai sehingga dapat memaksimalkan berbagai udara serta cahaya untuk ke dalam bagian rumah.

Berbahan Dasar Murni Kayu, Rumah ini Ramah Lingkungan


Rumah yang dijuluki bioclimatic tersebut sangat memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di sekitar rumah tersebut. Uniknya, rumah tersebut pun memiliki tanaman yang berfungsi sebagai atap pelindung rumah tersebut.

Kelompok arsitek asal Perancis, Lyon Architecs memaksimalkan keberadaan sumber daya alam yang tersedia. Sehingga, lingkungan pun dapat terjaga dengan baik tanpa adanya satupun limbah ataupun kerusakan lingkungan yang signifikan.



Selain itu, rumah tesebut sangat mudah beradaptasi dengan berbagai iklim. Maka, rumah tersebut pun hanya membutukan sedikit energi baik di saat musim panas maupun musim dingin tiba. Rumah tersebut tentu saja dibutuhkan berbagai ahli arsitek agar di setiap susunan bangunan tersebut kokoh dan berfungsi dengan baik.

Dekat Dengan Sungai, Rumah ini Memberikan Energi Ramah Lingkungan


Sang arsitek Patrick Dillon membuat sebuah rumah yang juga memberikan kontribusi yang baik untuk lingkungan serta tetangga sekitarnya.

Pasalnya, rumah tersebut didesain secara khusus di tepi  sungai, dan dapat memberikan energi secara langsung kepada tetangga sekitarnya. Sebuah turbin sederhana di tepi sungai, serta solar panel dibuat khusus pada bagian atap rumah agar dapat memaksimalkan tenaga alam yang tersedia.

Meskipun rumah tersebut terbilang mahal, namun untuk konsumsi listrik rumah tersebut sangat ramah dengan lingkungan. Untuk membangun ulang rumah yang telah berdiri sejak 1997 tersebut dibutuhkan perjuangan yang cukup berat.




Pemilik rumah bahkan tidak sengaja sedang mengendarai perahu melewati bagian sungai tersebut, dan langsung seketika tertarik dengan rumah tersebut. Tak disangka, berbagai manfaat rumah tersebut dapat berdampak baik pada lingkungan sekitar. 

Memiliki 3 Taman, Rumah Ini Ramah Lingkungan


Berdasarkan riset yang berlangsung selama dua tahun, proyek yang terdiri dari tim kontraktor serta desain interior ternama asal Los Angeles, Amerika Serikat, rumah tersebut akhirnya berhasil dibangun lengkap dengan tiga buah taman yang mengitarinya.

Rumah yang berlokasi di Toro Canyon, Santa Barbara tersebut telah berhasil dibangun pada tahun 2012. Rumah tersebut memiliki luas sebesar 4700 kaki persegi, yang tersambung dengan berbagai pemandangan indah alam sekitarnya.

Konsep utama dari rumah tersebut adalah untuk menyeleraskan kehidupan yang berkesinambungan dengan alam sekitar. Sehingga, meskipun tetap membangun hunian, tetap dapat berkontribusi dengan alam sekitar.




Keindahan serta kekayaan alam dimanfaatkan oleh tim tersebut, sebagai sumber utama pencahayaan di siang hari serta sumber udara yang bersih, melalui menggunakan kaca besar serta jendela di setiap sudut ruangannya. Namun, penghuni rumah akan tetap terjaga privasinya karena terdapat sebuah jendela otomotis yang dapat tertutup dengan sebuah papan ringan, di malam harinya. 

Kamis, 08 September 2016

Bangunan Ramah Lingkungan Semakin Populer


Tren green building atau bangunan ramah lingkungan semakin populer dan mulai tersebar di seluruh dunia termasuk di pasar negara berkembang. Tren bangunan ramah lingkungan sejatinya dimulai pada awal abad 20, ditandai dengan adanya arsitektur hijau karya Frank Lloyd Wright, dan bangunan bersejarah seperti Falling Water. Sekarang, tren bangunan hijau telah dapat ditemukan di seluruh dunia.

Berdasarkan Survei Tren World Green Building yang dilakukan oleh McGraw Hill Construction, sebanyak 51 persen perusahaan mengharapkan lebih dari 60 persen proyek pembangunan mereka akan ramah lingkungan pada tahun 2015. Riset tersebut menunjukkan bahwa bangunan hijau sekarang telah menjadi bagian penting dalam bisnis.

Selain itu, tren bangunan hijau yang pesat tidak dibatasi oleh letak geografis, tetapi menyebar ke seluruh pasar kontruksi global. Salah satu contohnya adalah Clearpoint Residences yang terletak dekat Kolombo, Sri Lanka. Tempat ini dijuluki sebagai taman vertikal tertinggi di dunia dan pembangunannya dijadwalkan akan selesai pada April 2016.

Keseluruhan fasad bangunan ini ditutupi dengan rumput dan pohon mangga yang tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi saja tetapi juga untuk mengurangi panas di dalam gedung karena dapat secara langsung menghalangi paparan sinar matahari dan memberikan udara segar.



Tanaman-tanaman itu akan berperan sebagai penghalang suara, memberikan kesan teduh serta membersihkan udara di sekitar. Dan oleh karena itu, dana yang digunakan untuk pembelian pendingin ruangan (AC) dapat dikurangi.


Untuk Indonesia, Bali sebagai tempat liburan favorit bagi para turis dari dalam maupun mancanegara dan terkenal akan keindahan alamnya, mulai mengedepankan unsur ramah lingkungan sebagai langkah menjaga kelestarian lingkungannya. Salah satunya bisa dilihat di Villa Mantra, Tabanan Bali. Resor yang terdiri dari 10 bangunan ini memiliki pengelolaan air dan kebun sendiri guna mengurangi sumber daya yang terbuang.

14 Ribu Lensa Kacamata Menjadi Dekorasi Museum Istanbul


Sebanyak 14 ribu lensa dari kacamata bekas menjadi sebuah instalasi seni, yang terpampang tepat di bagian bangunan Museum Pera, Kota Istanbul, Turki.



Instalasi seni tersebut didesain oleh seniman asal Kanada, Caitlind R.C Brown yang berkolaborasi dengan Wayne Garrett. Konsep utama dalam instalasi seni tersebut untuk mencari estetika serta pemantulan berbagai objek pada lensa tersebut.



“Setelah melihat berbagai kompleksitas kota, lensa tersebut akan terlihat semakin indah layaknya sebuah metafora dari berbagai pandangan masyarakat sekitar” ujar Caitlind kepada Curbed.

Lensa tersebut akan merefleksikan berbagai aktivitas padat di jalanan, berbagai pemandangan menarik dari Sungai Bosphorus, memantulkan cahaya matahari, dan bagian paling terbaiknya adalah lensa tersebut akan bergerak sesuai dengan pergerakan angin.




Dekorasi sekaligus instalasi seni tersebut secara tidak langsung menjadi sebuah refleksi dari keindahan Kota Istanbul. Sangat menarik bukan?